Pramita Lab memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan hasil diagnosis yang berkualitas tinggi melalui berbagai jenis layanan demi memenuhi kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
Pramita Lab memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan hasil diagnosis yang berkualitas tinggi melalui berbagai jenis layanan demi memenuhi kepuasan dan kepercayaan pelanggan.
Pramita Lab memiliki layanan pemeriksaan kesehatan bagi berbagai perusahaan. Melalui layanan yang profesional dan terpercaya, Pramita Lab telah dipercaya menjadi mitra bagi banyak perusahaan di Indonesia.
Kami juga mampu menjadi mitra laboratorium klinik lain dan rumah sakit untuk layanan rujukan pasien dan sampel pemeriksaan. Melalui berbagai keunggulan yang kami miliki, kami telah menjadi mitra yang terpercaya.
Memberikan kemudahan bagi pelanggan merupakan komitmen kami. Salah satunya kami telah menyediakan layanan home service untuk pengambilan sampel pemeriksaan di lokasi yang diinginkan oleh pelanggan.
#SahabatPramita pernahkah Anda mendengar informasi bahwa memanaskan atau memasak makanan di microwave berpotensi menyebabkan kanker? Mitos/fakta?
Akademisi dari Universitas Sydney, Canberra dan Victoria membantah dan meluruskan kesalahpahaman ini dalam sebuah penelitian. Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam The Conversation itu menyebutkan, microwave tidak hanya aman, teknik memasak ini justru lebih baik ketimbang merebus atau memanggang. Dengan catatan, Anda menggunakan wadah yang aman untuk memasak di microwave.
Beberapa penelitian lain menunjukkan, daging yang dimasak di microwave bisa memicu pembentukan senyawa penyebab kanker, dibanding ditumis, maupun dipanggang. Namun, peneliti menegaskan belum pernah ada riset yang menunjukkan hubungan konsumsi rutin unggas yang dimasak dengan microwave dengan perkembangan kanker.
Sebaliknya, penelitian baru menemukan bahwa memanggang ikan dengan bara api berpotensi lebih menghasilkan senyawa kanker, daripada memanggangnya di microwave.
Bila Anda hendak memanggang makanan, gunakanlah wadah yang aman dan tidak menggunakan bahan dasar plastik. Justru bahan itulah yang mencetuskan pembentukan senyawa kanker.
Peneliti juga mengamati, apakah menggunakan microwave dapat menghilangkan nutrisi dari makanan tersebut atau tidak. Studi ini menggunakan ragam sayuran seperti kubis, wortel, kembang kol, serta bayam yang dimasak dengan tekanan.
"Penelitian menemukan, sayuran yang dimasak tanpa tekanan, kehilangan serat yang baik untuk kesehatan usus, dibandingkan memasaknya dengan microwave atau mengukusnya," ungkap para peneliti.
Jadi mulai saat ini #SahabatPramita jangan khawatir lagi sahabat bila memasak menggunakan microwave.